Laman

Senin, 07 Maret 2011

Ayo Rawat Toyota Rush Lawas, Biar Tak Kalah Dengan Versi Anyar

Perawaran Toyota Rush 2007 - 2009

Ayo Rawat Toyota Rush Lawas, Biar Tak Kalah Dengan Versi Anyar


Jakarta - SUV (Special Utility Vehicle) kompak keluaran Toyota ini, baru saja dirilis kembali beberapa waktu lalu. Versi teranyar dengan beberapa ubahan bentuk eksterior dan suspensi ini, menggantikan model lama yang telah wara-wiri selama hampir 3 tahun (2007-2010).

Meski begitu, Rush keluaran pertama bukan berarti harus kalah bersaing. Asalkan saja perawatan rutin dan berkala selalu dijalani dengan tertib.

“Utamanya Rush keluaran 2007 yang sudah berusia 3 tahun, pastinya mulai banyak perbaikan slow moving parts,” terang Novi Feryanto, kepala bengkel Tunas Toyota Cawang, Jaktim. (mobil.otomotifnet.com)


MESIN

Mesin 1.500 cc yang memakai pasokan bahan bakar injeksi, perlu mendapat perlakuan khusus bila sudah menginjak usia 3 tahunan. Paling tidak lakukan servis nosel injektor dengan alat ultrasonic.

Bila perlu ganti, sediakan dana Rp 300 ribu/buah. Waspadai pula throttle position sensor yang kerap dilewati bensin. Kalau sampai perlu mengganti, banderolnya mencapai Rp 500 ribu.

Sementara komponen karet pada mesin biasanya juga sudah payah. Perhatikan sil valve cover atau sil kruk as depan dan belakang. “Meski harganya tak mahal, penggantian harus turun mesin,” jelas Novi.

Padahal harga sil-sil tadi tak ada yang mahal. Paling banter dibanderol antara Rp 35-75 ribu. Antisipasi pula V-belt yang menjadi pemutar alternator, puli kruk as dan kompresor AC. Suhu tinggi disekitar mesin bisa membuatnya getas (retak-retak). Harganya Rp 86 ribu di luar biaya penggantian.


KAKI-KAKI

Perawatan berkala pada bagian kaki-kaki juga sangat penting untuk Toyota Rush. Sebab kondisi ground clearance yang tinggi sering dijadikan ajang untuk hajar bleh di jalan-jalan jelek oleh sang pemilik.

Padahal, komponen kaki-kaki yang kerap harus berkorban. Utamanya pada bagian lengan ayun bawah (lower arm), tie-rod end, rack end dan wheel bearing. “Pastikan gunakan yang genuine parts karena untuk daya tahan,” terang Novi mewanti-wanti.

Harganya cukup terjangkau kantung kok. Lower arm misalnya. Hanya dipatok Rp 1,1 juta/buah (depan). Sementara bagian tie-rod end cukup dengan menebus seharga Rp 250 ribu/buah. lain halnya rack end, hanya dibanderol Rp 550 ribu/buah.

Tentunya harga tadi belum termasuk ongkos pasang. “Meski keluar uang cukup banyak, pemakaian bisa selama tahunan selama tidak ekstrem,” ungkap Novi lagi.

SUSPENSI

Meski terlahir sebagai SUV kompak yang memiliki ground clearance tinggi, bukan berarti suspensi memiliki daya tahan tinggi.

Kalau besutan sudah 3 tahun, sokbreker dan per keong bisa juga amblas. Apalagi jalanan banyak yang rusak. “Bisa dideteksi dengan ayunan rebound dan damping saat jalan bergelombang,” terang Agung, juragan Putragung motor, penjaja onderdil Toyota di Pasar Palmerah, Jaksel.


Perlu penggantian sokbreker anyar, setiap bengkel resmi Toyota dijamin memiliki stok seharga Rp 750 ribu/buah (depan) dan Rp 310 ribu/buah (belakang). Masing-masing roda membutuhkannya, jadi tinggal kalikan dua buah.

Jangankan sokbreker, per keong sekalipun tersedia lengkap dengan banderol Rp 180 ribu/buah dan 275 ribu/buah (belakang).

EXTRA REAR SEAT

Ada kalanya Toyota Rush ingin difungsikan lebih oleh sang pemilik, semisal sebagai kendaraan pengangkut orang yang lebih maksimal.

Bila aslinya hanya sanggup membawa 5 orang dewasa (dua orang di depan dan 3 orang di tengah), kini bisa dimaksimalkan hingga 8 orang dewasa.

“Tinggal pesan extra seat ke bengkel resmi seharga Rp 1,7 juta,” terang Novi. Baris paling belakang langsung terisi bangku orisinal.

Daripada harus meraba-raba dan mencari jok aftermarket yang belum ketahuan kualitasnya, cocok atau tidak, mending langsung ngacir ke Tunas Toyota untuk order barang dan sekaligus pemasangan.