Laman

Kamis, 09 Februari 2012

Tips otomotif, Empat Point Agar Konsumsi BBM Lebih Efisien


  
Mobil yang irit BBM kini makin digemari, terutama masyarakat perkotaan yang lalu lintasnya padat seperti Jakarta. Kemacetan yang semakin parah membuat konsumsi BBM menjadi lebih besar. Selain ringan di kantong, mobil yang irit BBM dinilai lebih ramah lingkungan, karena gas buangnya yang lebih sedikit.

Nah selain faktor besar kecilnya kapasitas mesin, pengiritan BBM juga bisa dipengaruhi oleh cara mengemudikan mobil. Ada beberapa langkah yang bisa diterapkan, misalnya pertama, jangan menginjak pedal gas dengan menghentak. Injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang akan dihisap ke ruang bakar juga semakin banyak. Sementara, pada saat itu putaran mesin masih rendah. Akibatnya tidak semua bahan bakar yang masuk ke ruang mesin terbakar. Ini yang disebut dengan pemborosan. Karena, bahan bakar yang masuk tidak keluar dalam bentuk tenaga, tetapi ikut terbuang lewat knalpot.

Kedua, pindahkan gigi pada RPM rendah. Khusus untuk mobil bertransmisi manual, usahakan perpindahan gigi, terutama perpindahan pada gigi-gigi rendah (1 sampai 3) dilakukan di bawah angka rpm 3000.

Ketiga, ukur tingkat HC dan CO. Boros atau tidaknya konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan atau kerusakan bisa menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna. Untuk mengetahuinya, periksa emisi gas buang. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai HC (hidrokarbon) dan CO (karbonmonoksida) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna (banyak bahan bakar terbuang percuma).

Keempat, perhatikan beban dan komponen penggerak. Faktor lain yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah beban dan penggerak (pendorong kendaraan). Semakin berat beban yang harus diangkut, konsumsinya juga akan semakin besar. Yang dimaksud penggerak diantaranya, kopling, bearing (roda), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda. Bila komponen-komponen ini aus atau rusak, akan menyebabkan hilangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil melaju. Sementara, konsumsi bahan bakarnya tetap besar. Terkait dengan roda, penyematan ban dan velg besar, termasuk juga faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm.